Lebah merupakan salah satu serangga yang memiliki peran penting dalam ekosistem alam, terutama dalam proses penyerbukan tanaman. Namun, populasi lebah di Indonesia saat ini mengalami ancaman serius akibat berbagai penyakit dan faktor lainnya.
Penyakit yang sering menyerang populasi lebah di Indonesia antara lain Nosema, Varroa, dan American Foulbrood. Dr. Ir. Bambang Supriyadi, M.Sc., seorang ahli lebah dari Universitas Gadjah Mada, mengatakan bahwa penyakit-penyakit tersebut dapat mengancam keberlangsungan hidup lebah dan mengurangi produktivitas koloni lebah.
Ancaman lain yang mengintai populasi lebah di Indonesia adalah penggunaan pestisida secara berlebihan dan perubahan iklim. Menurut Dr. Ir. Tri Atmowidi, M.Si., dari Institut Pertanian Bogor, penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dapat membunuh lebah dan merusak lingkungan tempat hidupnya.
“Perubahan iklim juga dapat memengaruhi pola musim berbunga tanaman, sehingga lebah kesulitan mencari sumber makanan,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerja sama antara petani, pemerintah, dan para ahli lebah. Dr. Ir. Gandi Sasmita, Ph.D., seorang pakar lebah dari Institut Pertanian Bogor, menekankan pentingnya edukasi kepada petani dalam penggunaan pestisida yang ramah lingkungan.
“Saat ini, sudah banyak teknologi dan metode pengendalian penyakit lebah yang dapat diterapkan, seperti penggunaan obat-obatan organik dan teknik pemeliharaan koloni yang baik,” jelasnya.
Kesadaran akan pentingnya menjaga populasi lebah perlu ditingkatkan, karena lebah memiliki peran yang vital dalam keberlangsungan ekosistem alam dan pertanian. Dengan upaya yang tepat, diharapkan populasi lebah di Indonesia dapat terjaga dan terus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.